Recent Posts

Showing posts with label tarbiyyah. Show all posts
Showing posts with label tarbiyyah. Show all posts


assalamualaikum,,


entry kali ni adalah artikel yg sy edarkan kt kelas hrtu.. ni utk spe yg x smpat bace bleh la bace kt sni..

moga kite kenal siape kite sebenarny.. inshaAllah

“Aku adalah diri aku. Diri aku macam ini, macam inilah aku. Katalah apa pun, aku tak mahu

dengar.”

Kata-kata yang popular, daripada orang yang apabila datangnya peringatan, dan dia

mengingkarinya.

Kamu adalah diri kamu ya?

Sebenarnya, apa yang kamu tahu fasal diri kamu?

Hari ini, saya nak ajak diri saya dan diri pembaca, mengeksplorasi diri kita ya.

Jom, jom, jom.

Nanti kamu akan lihat bahawa, berpihak kepada apa yang tidak disukai oleh Allah SWT, adalah

bukan diri kamu yang sebenarnya.


Asal kejadian.

Mudah. Daripada Allah SWT. Allah yang cipta kita.

“Bacalah (wahai Muhammad) dengan nama Tuhanmu yang menciptakan

(sekalian makhluk), Ia menciptakan manusia dari sebuku darah beku;”Surah

Al-’Alaq ayat 1-2.

Itu muqaddimah diri kita. Kalau nak lebih jelas lagi kejadian diri kita yang Allah ciptakan ini,

saya boleh beri satu lagi ayat.

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari pati (yang berasal)

dari tanah; Kemudian Kami jadikan ‘pati’ itu (setitis) air benih pada penetapan

yang kukuh; Kemudian Kami ciptakan air benih itu menjadi sebuku darah

beku.

lalu Kami ciptakan darah beku itu menjadi seketul daging; kemudian Kami

ciptakan daging itu menjadi beberapa tulang; kemudian Kami balut tulang-

tulang itu dengan daging. Setelah sempurna kejadian itu Kami bentuk dia

menjadi makhluk yang lain sifat keadaannya. Maka nyatalah kelebihan dan

ketinggian Allah sebaik-baik Pencipta.” Surah Al-Mukminuun ayat 12-14.

Tahukah ayat ini turun bila? Sebelum manusia jumpa mikroskop, x-ray dan sebagainya.

Membuktikan bahawa, Tuan punya bicara ini, memang sebenar-benarnya yang menciptakan

kita. Sebab Dia Maha Tahu, walaupun ketika itu tiada manusia yang mengetahui.

Nah. Asal kita adalah daripada Allah SWT.


Asal diri kita yang sebenarnya.

“Aku dah memang macam ni. Aurat-aurat ni, memang dari dulu aku tak ambil pusing.”

“Aku memang macam ni. Malas la solat. Buat apa ikut-ikut peraturan Islam ni?”

“Yang baik itu bapak aku. Aku memang macam ini.”

“Ala, nama apa la sangat. Nama saya Muhammad pun, saya bukan Nabi Muhammad. Saya,

sayalah. Saya memang macam ini.”

Ya ke itu diri kamu yang sebenarnya?

Atau, sebenarnya kamu ini asalnya lain?

Tahukah kamu asal kamu macam mana? Yake macam kamu sekarang ini? Yake kamu memang

macam ini?

Kita tengok ya. Sebelum kita wujud di alam ini, apa yang kita kata kepada Allah SWT:

“Dan (ingatlah wahai Muhammad) ketika Tuhanmu mengeluarkan zuriat anak-

anak Adam (turun-temurun) dari (tulang) belakang mereka, dan Ia jadikan

mereka saksi terhadap diri mereka sendiri, (sambil Ia bertanya dengan

firmanNya): Bukankah Aku tuhan kamu? Mereka semua menjawab: Benar

(Engkaulah Tuhan kami), kami menjadi saksi.” Surah Al-A’raf ayat 172.

Ha. Kita sebenarnya, adalah yang mengakui bahawa Allah adalah Ilah kita, mengakui bahawa

arahanNya adalah kebenaran, menyimpang daripadaNya adalah kerosakan.

Rasulullah SAW pula bersabda maksudnya: “Setiap bayi itu dilahirkan dalam keadaan

fitrah (Islam). “ Hadis riwayat Bukhari.

Kita sebenarnya, diri kita yang sebenarnya, adalah yang telah berjanji dan bersaksi kepada

Allah

SWT, untuk taat kepadaNya. Dilahirkan kita ke dunia ini oleh Allah SWT dalam keadaan fitrah,

suci, bersih, dalam erti kata lain, Islam.

Maka, bila mengetahui siapa yang menciptakan kita, dan ‘bentuk’ asal kita yang bagaimana,

apakah yang sepatutnya kita lakukan di dalam kehidupan ini?


Tunduklah, patuhlah.

Maka hakikatnya, apabila kita bermaksiat, ingkar kepada Allah, tidak mengambil Islam sebagai

sistem hidup, tidak mengikut peraturan Islam, itu semua adalah berlainan dengan hakikat diri

kita yang sebenar-benarnya.

Tidak lain tidak bukan, kita sebenarnya menyimpang dari diri kita yang sebenarnya. Kita pergi

ke satu jalan yang salah, yang silap. Kita tidak berada pada tempat yang kita patut wujud

sebenarnya.

Jadi, “Aku adalah diri aku. Aku memang dah macam ini.” adalah satu alasan yang tidak betul

sebenarnya. Kamu bukan diri kamu apabila kamu mengingkari Allah SWT. Kamu diciptakan

olehNya, dan akan kembali kepadaNya, maka apakah pantas kamu hidup tanpa mentaati

perintahNya? Pelik bukan?


Penutup: Cukup-cukuplah. Melutut!

Mengapa masih beralasan?

Hidup ini sebentar cuma. Beratkah Islam? Tidak berat apabila kamu telah melaksanakannya.

Apakah mungkin yang disuruh oleh Pencipta Manusia, Yang Maha Bijaksana, Yang Maha

Mengetahui Segala, itu memberatkan untuk manusia? Sedang dia telah mengetahui kekuatan

dan kelemahan manusia.

Dan kita mencagarkan akhirat kita untuk dunia yang sementara? Bodoh bukan?

Semestinya kita mahu yang indah itu abadi selama-lama. Maka apa yang kamu nantikan?

Kamu adalah kamu?

Sedarlah. Kamu bukan kamu, selagi kamu tidak tunduk kepada Allah SWT. Kita semua sama.

Saya juga demikian.

Maka marilah kita melutut kepada Allah SWT. Apakah belum sampai masanya?

“Belum sampaikah lagi masanya bagi orang-orang yang beriman, untuk

khusyuk hati mereka mematuhi peringatan dan pengajaran Allah serta

mematuhi kebenaran (Al-Quran) yang diturunkan (kepada mereka)? Dan

janganlah pula mereka menjadi seperti orang-orang yang telah diberikan Kitab

sebelum mereka, setelah orang-orang itu melalui masa yang lanjut maka hati

mereka menjadi keras, dan banyak di antaranya orang-orang yang fasik –

derhaka” Surah Al-Hadid ayat 16.

Cukup-cukuplah.

inshaAllah..

diimport drpa; http://ms.langitilahi.com/perkongsian-kata-mereka-aku-adalah-diri-aku/

Posted by hakim.muslim Monday, January 17, 2011 0 comments READ FULL POST



assalamualaikum shbt2 skalian..

bismillahirrahmanirrahim..

In the sense of saying Ihdinas Sirotol Mustaqim (Guide us the straight way) in every prayer, what do we feel ?

It's the prayer that Allah taught us, to ask Him in surah Al-Fatihah.

The straight road is the nearest road to the destination. Nearest road to our Creator.

You would feel, how He shows His love through this prayer ? It's like He's saying ; "Go straight, and you will find Me there, at the end of the road. Don't turn right or left, it might take you so long. I don't want you to come late"

So, Istiqamah (Straight) is equal to Taqarrub (Getting Closer).

If you get closer, you will see more, know more, feel more, sense more.

Imagine the difference, if you're away from a house. What would you see ? Just a simple house, with roof, windows, doors and else. Then, try to get closer, move forward to the house. The house is getting bigger in your eyes. You might see, there's a name on the door. Or, there's a man in the room. Or the house is made of expensive wood. Then you'll get more attracted.

Don't stop pacing, go nearer. And you will say ; OMG there's a treasure chest in the house. You will start sniffing the scent of the house. OMG it's the scent of CK or Issey Miyake or BOSS or else. Or you see someone you love in the house, OMG he's there / she's there !

The curiosity makes you move forward, and you actually have a great time pacing towards it, enjoying the moment of getting closer. And then when you are just in front of the house, you would see nothing more, except the house. The house then, is the biggest thing, that you see.

I think you get the point.

If we are very far away from Allah, how would we love Him ? How would we know Him ? How would we 'see' Him ? How would we sense Him ? How would we 'communicate' with Him through our hearts ?

If we are very far away from Allah, the curiosity doesn't come to make us attracted. The determination to get closer, doesn't come. The love, doesn't come.

And when we start moving towards Him, the doors will open continueosly. And when we are closer, He seems getting bigger in our hearts. Until then, we feel nothing more, except Him. We see nothing more, except Him. We love nothing more, except Him.

At that time, He is everything to us.

--

If you feel very far away from Allah,

And you feel hopeless,

Prostrate .. and you're almost there.

"Wasjud waqtarib" - Fall prostrate, and draw near to Allah (surah Al-Alaq)

--

InshaAllah,, Wallahua'lam.

^_^

diimport daripada; http://schml.blogspot.com/2010/12/getting-closer.html

Posted by hakim.muslim Wednesday, January 12, 2011 0 comments READ FULL POST

COMRADES

Popular Posts


ShoutMix chat widget

Labels